Selasa, 21 Februari 2017

DongengLah - Kisah Legenda MalinKundang



           Beberapa waktu yang lalu di Sumatra Barat, Indonesia ada seorang nelayan dan istrinya yang tinggal di desa dekat laut.

           Mereka hanya memiliki satu putra. Namanya adalah Malin Kundang. Mereka menjalani kehidupan yang sederhana karena sebagai nelayan, suami tidak menghasilkan banyak uang.

           Kehidupan semakin sulit bagi Malin dan ibunya ketika ayahnya tidak kembali dari laut. Mungkin badai telah membengkak atau mungkin seekor ikan besar menyerangnya. Hari demi hari berlalu dan mereka terus menunggunya.

           Tetapi ayah Malin tidak pernah kembali. Begitu sedikit Malin harus membantu ibunya menjual kue di pasar lokal.

           Suatu hari ada kapal besar datang ke pantai desa mereka. Itu adalah kapal dagang. Semua orang datang untuk melihatnya termasuk Malin.

           Dia sangat terkesan dengan apa yang dilihatnya. Berharap untuk mengubah hidupnya, dia melamar pekerjaan dan dia beruntung. Dia direkrut oleh pemilik kapal. Kemudian Malin meninggalkan ibunya dan desanya.

           Bertahun-tahun berlalu tanpa ada kabar dari Malin. Ibu Malin sangat merindukannya. Setiap hari dia melihat laut, berharap melihat Malin pulang.

           Dia selalu berdoa kepada Tuhan bahwa Malin menjadi pedagang yang sukses. Kemudian Tuhan mendengar dia berdoa.

           Pada hari yang indah ada sebuah kapal besar datang ke pantai. Banyak orang datang ke sana untuk melihatnya. Ibu Malin sangat berharap.

           Dia yakin itu adalah kapal Malin. Jadi dia buru-buru datang ke pantai. Ketika dia ada di sana dia bertanya pada seseorang bahwa dia ingin melihat pemilik kapal.

           Kemudian seorang wanita cantik bertemu dengannya. Dia mengenakan gaun mewah dan perhiasan. Dia adalah istri Malin.

"Apakah Malin Kundang di sini?"

"Apakah kamu kenal Malin?"

"Ya, tentu saja aku kenal dia, dia anakku!"

"Tapi Malin memberitahuku bahwa dia tidak punya ibu. Dia sudah lama meninggal '.

Ibu Malin sangat terkejut mendengar jawabannya. Lalu Malin datang. Istrinya bertanya padanya.

"Wanita malang ini mengatakan bahwa kamu adalah putranya"

           Malin Kundang yang telah menjadi pedagang kaya dan memiliki istri dari keluarga kaya berbaur dengan ibunya yang tampak miskin.

           Dia membantah latar belakangnya yang sederhana. Jadi ketika ibunya memeluknya, dia memukulinya.

'Malin, anakku, aku sangat merindukanmu'.

'Kamu siapa? Aku bukan anakmu.

           Ibu Malin sedang menangis. Dia benar-benar kesal. Hatinya sangat terluka. Kemudian dia berdoa kepada Tuhan. Dan dia mengutuk Malin.

           Tiba-tiba ada badai. Laut sedang berkecamuk. Gelombang besar datang dan kapal Malin dilarikan ke darat dan dihancurkan.

           Dan Malin tiba-tiba berubah menjadi patung batu. Hari ini orang dapat melihat patung Malin di pantai Teluk Bayur di Sumatra Barat. Ketika ada badai atau hujan, orang sering mendengar seseorang menangis. Mereka percaya itu adalah tangisan Malin.
Similar Templates

0 komentar:

Most Viewed

► RECOMMENDED

CopyRight © 2016 DongengLah | BLOG RIEZKYAA RK | R.K | RIZKY KUSWARA |